Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan baik secara kolaboratif ataupun secara individual pada pasien pasca pembedahan guna mengontrol atau mengurangi nyeri serta mengendalikan rasa nyeri yang dirasa oleh pasien. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan atau berat. Tipe nyeri ada dua :

  1. Nyeri Akut, biasanya diikuti kerusakan jaringan, seperti kecelakaan, patah tulang dan lain-lainnya, jangka waktunya pendek (kurang dari 6 bulan).
  1. Nyeri kronis, biasanya penyakit terus menerus seperti kanker, peradangan pada sendi dan sebagainya, bersifat kadang-kadang, terbatas dan menetap, biasanya berlangsung hingga enam bulan atau lebih.

Factor yang mempengaruhi respon nyeri diantaranya; usia, jenis kelamin, kultur budaya, makna nyeri, ansietas, pengalaman masa lalu, pola koping, support keluarga dan social.

Teknik manjeman nyeri dengan Teknik Distraksi :

  1. Pengalihan Visual :Pengalihan pada hal-hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang sedang dirasakan, baik itu secara visual (menonton TV, membaca koran).
  2. Distraksi pendengaran : mendengaran music, radio, ataupun berbincang-bincang dengan orang lain.
  3. Distraksi intelektual : mengisi TTS
  4. Distraksi pernapasan cara : focus pada satu obyek, hirup nafas melalui hidung dalam hitugan 1 – 4, keluarkan napas melalui mulut sambal berhitung 1 – 4 dalam hati, dan bisa juga dilakukan pemijitan.