POLIKLINIK TB-MDR (Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB))

Kunjungan lapangan, asistansi dan mentoring klinis TB RO brainstorming, dan formulasi tindak lanjut dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali ke BRSUD Tabanan, Selasa, 16 JUli 2019. Kegiatan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan MTPTRO baik secara program maupun secara klinisi di Fasyankes TB RO seperti BRSUD Tabanan yang telah mengembangkan dan membuka layanan kasus TB-MDR, walaupun masih dalam proses pengembangan, namun masyarakat yang membutuhkan perawatan dengan kasus TB-MDR bisa di layani di BRSUD Tabanan.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman yang disebut Mycobacterium tuberculosis. TBC menyebar melalui udara ketika seseorang bersin, batuk, atau bernafas. Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) resisten terhadap setidaknya dua dari obat “lini pertama” utama yang digunakan untuk mengobati TB. TB mungkin juga resistan terhadap obat secara luas (XDR-TB) yang merupakan jenis yang resistan terhadap dua atau lebih obat “lini kedua”. TB-MDR juga muncul dalam kaitannya dengan infeksi HIV dan AIDS, akan membahayakan kesehatan dan sistem kekebalan tubuh pasien.

Untuk mencegah resistensi obat, Pemerintah menganjurkan penggunaan terapi yang diamati secara langsung, pengobatan dengan strategi DOTS  (Directly Observed Treatment, Short-course). Resep obat yang tepat, pemantauan DOT membantu memastikan bahwa pasien minum obat yang diresepkan untuk periode waktu yang sesuai akan mengurangi risiko TB yang resistan terhadap obat.