PENYULUHAN DARING MEMPERINGATI  HARI JANTUNG SEDUNIA  “MENGENAL PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG, GEJALA DAN TANDA SERANGAN JANTUNG SERTA RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG TERINFEKSI COVID-19”

Tanggal 29 September 2020 diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Penyakit Jantung adalah Pembunuh No 1 Di Dunia dan merupakan Penyebab >17.9 Juta Kematian per Tahun (WHO). Penyakit jantung koroner kebanyakan terjadi pada Negara dengan pendapatan  rendah dan sedang termasuk Indonesia. Dalam  memperingati Hari Jantung Sedunia tersebut Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) BRSUD Kab. Tabanan menyelenggarakan penyuluhan melalui media sosial instagram dengan memanfaatkan vitur siaran langsung. Pemilihan media penyuluhan secara daring tidak terlepas dari situasi pandemi COVID-19 yang masih bersifat masif di Indonesia. Adapun  narasumber dalam  kegiatan siaran langsung ini adalah  Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah BRSUD Kab. Tabanan yaitu dr. I Putu Gede Eka Ariawan Suyasa, M.Biomed, Sp.JP-FIHA. Materi yang disampaikan oleh narasumber adalah tentang pencegahan penyakit jantung dengan  melakukan perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stress. Faktor risiko penyakit jantung sendiri perlu dikendalikan seperti :

  1. Cek kadar gula darah, apabila kadar gula darah tinggi maka indikasi kencing manis (Diabetes mellitus). Penyakit Jantung dapat menyebabkan 60% kematian bagi penderita Diabetes mellitus, sehingga gula darah harus dikendalikan.
  2. Cek tekanan darah, tekanan darah tinggi (Hipertensi) adalah penyebab nomor 1 dari penyakit jantung koroner.
  3. Cek kadar kolesterol dan berat badan rutin, kunjungi pusat kesehatan atau dokter anda untuk mengecek kadar kolesterol dan berat badan. Berat badan harus sesuai dengan tinggi badan yg akan diukur dengan body mass index (bmi) sehingga dokter akan mudah menentukan risiko cvd dan rencana menanganinya.

Dalam penjelasannya dr. Eka juga menjelaskan bahwa gejala serangan jantung dapat diketahui seperti  nyeri dada sebelah  kiri, sesak nafas, berkeringat dingin, mual dan muntah. Masa pandemi  COVID-19 saat ini maka  penderita penyakit jantung sangat berisiko untu terinfeski COVID-19. Pencegahannya adalah harus melakukan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan jaga jarak. Di masa Pandemi ini jangan sampai penderita penyakit jantung putus obat  karena takut pergi ke rumah sakit. Jika ingin berkosultasi juga dapat melalui telemedicine ( konsultasi jarak jauh)

Kami mengharapkan melalui kegiatan ini masyarakat mendapatkan pengetahuan baru dan mampu menerapkan di kehidupan sehari-hari.